Artikel berikut akan mengulas Apa itu konstruksi greenhouse baja ringan secara jelas dan singkat serta menjabarkan pula setiap tipenya. Anda yang hendak membuat greenhouse dengan baja ringan juga akan mendapatkan alasan yang kuat setelah membaca list kelebihannya. Terakhir Anda juga akan menerima informasi perihal harga dari greenhouse menggunakan baja ringan.
Green house atau Rumah Kaca adalah sebuah bangunan kontruksi yang didesain untuk menghindari dan memanipulasi kondisi lingkungan agar tercipta kondisi lingkungan yang dikehendaki dalam pemeliharaan tanaman.
Bangunan dengan atap dari kaca atau plastik yang bening ini dimaksudkan untuk menahan energi panas matahari yang dipancarkan sehingga energi panas tetap berada di dalam bangunan rumah kaca tersebut.
Dengan panas tersebut, tanaman akan mendapatkan energi panas lebih intensif sehingga dalam metabolismenya dapat berjalan dengan lancar. Nah, biasanya, konstruksi greenhouse menggunakan bambu, kayu, atau baja ringan. Namun seiring berkembangnya waktu, beberapa jenis konstruksi tersebut dirasa kurang kuat dan memerlukan perawatan yang melelahkan.
Tipe-Tipe dan Kelebihan Dari Penggunaan Konstruksi Greenhouse Baja Ringan
Bahan konstruksi greenhouse baja ringan dianggap yang paling baik. Seiring dengan itu, kepopuleran baja ringan semakin meluas. Sebelumnya greenhouse dikenal sebagai material konstruksi gudang, pabrik, atau pun rumah pribadi. Bahan bangunan ini pun dapat digunakan untuk membuat greenhouse atau rumah kaca.
Dapat dikatakan, greenhouse baja ringan menjadi salah satu solusi untuk menghadapi perubahan iklim yang cukup ekstrem belakangan ini. Banyak kelebihan dari penggunaan konstruksi greenhouse baja ringan.
Tidak hanya menjadi pelindung tanaman dari cuaca, hama, atau gangguan lain dari lingkungan luar, baja ringan yang digunakan sebagai rangkanya pun akan memperpanjang umur bangunan karena material ini tahan karat, kokoh, dan tidak mudah lapuk.
Untuk informasi lebih lengkapnya terkait tipe material yang dipakai sebagai konstruksi, berikut adalah penjelasannya :
1. Greenhouse Bambu
Green house produksi, yang biasa dikelola oleh petani, adalah greenhouse yang dibangun dengan konstruksi dari bambu. Green house bambu memang memiliki biaya pembangunan paling sedikit. Penggunaan bambu sebagai konstruksi selalu berumur pendek, apalagi didaerah dengan suhu udara yang rendah, selain mudah rapuh, bambu juga bisa jadi media timbulnya hama.
Dan karena bambu tidak terlalu kuat untuk menahan kaca, greenhouse bambu terbatas dalam menggunakan plastik UV.
2. Greenhouse Kayu
tentu bila dibandingkan dengan bambu, konstruksi dari kayu lebih baik. Namun perlu dilihat juga jenis kayu seperti apa yang dipakai. Kayu tahan air yang biasa dipakai untuk konstruksi greenhouse adalah kayu ulin dan bengkirai. Umur greenhouse kayu cenderung lebih panjang ketimbang greenhouse bambu. Apalagi biasanya, konstruksi kayu sering dikombinasikan dengan baja ringan.
Selain itu kondisi sanitasi lingkungan juga jadi lebih baik. Pada beberapa jenis greenhouse kayu, bagian bagian dinding bawah dibuat dari pasangan bata yang diplester. Bahan atap pada greenhouse kayu sudah lebih bervariasi, bisa plastik, polikarbonat, PVC, bisa juga kaca.
3. Konsturksi Greenhouse Baja Ringan
Konstruksi greenhouse baja ringan merupakan yang terbaik dari segi umur pakai dan kualitas, apalagi jika baja ringan yang digunakan adalah baja yang diolah dengan metode “hot dipped galvanis”. Itu adalah jenis besi konstruksi yang ringan namun kuat.
Struktur konstruksi yang baik akan mengurangi frekuensi perawatan. Dengan struktur yang kuat, maka berbagai jenis tambahan peralatan dapat dipasangkan pada greenhouse. Sehingga penggunaan greenhouse bisa optimal.
Greenhouse baja ringan yang lebih awet serta praktis dalam pemasangan memang menjadi alasan kenapa variasi ini lebih populer. Terlebih, variasi greenhouse ini cocok dijadikan aneka instrumen eksterior tambahan berbagai model hunian.
Tertarik untuk menggunakan variasi greenhouse ini?
Tentu, Anda perlu menemukan jasa pembuatan greenhouse profesional terlebih dahulu. Nantinya, Anda bisa berkonsultasi mengenai konsep greenhouse yang diinginkan serta perkiraan budget yang diperlukan.
Adapun menurut bentuk konstruksi bangunannya, green house dibagi dalam beberapa tipe :
Konsturksi Greenhouse Baja Ringan – Tipe Tunel
Green house tipe tunnel ialah green house berbentuk serupa lorong setengah lingkaran atau sebuah tenda terbatas. Dengan begitu atap yang menaungi greenhouse memiliki bentuk melengkung. Ini sangat efektif untuk menghindari kerasnya terpaan angin. Penggunaan konstruksi greenhouse baja ringan akan menambah daya tahan bangunan.
Tipe tunel tidak cocok jika dibangun dengan struktur dari kayu. Karena untuk membuat lengkungannya akan sangat sulit. Tipe tunel biasa dijumpai di daerah dataran tinggi atau daerah dengan musim salju. Makanya di beberapa dataran tinggi di Indonesia, sering dijumpai greenhouse tipe tunel.
Tipe Piggy Back
Jika tipe tunel disarankan untuk daerah dengan intensitas hembusan angin yang kencang, daerah tinggi, atau daerah dengan musim salju, tipe piggy back justru sebaliknya, tipe ini tidak disarankan pada daerah yang mempunyai tiupan angin yang kencang. Green house tipe piggy back banyak digunakan di daerah tropis dengan ciri khas banyak bukaan pada atapnya sebagai ventilasi untuk pertukaran udara dan mempertahankan suhu dan kelembaban udara. Tipe ini juga sering disebut tropical green house.
Tipe Multispan
Jika Anda telah mendapatkan poin lebih dari kedua tipe greenhouse diatas, dan merasa hendak mengintegrasikan keduanya ke dalam satu bangunan, maka Anda harus menggunakan tipe multispan. Green house tipe ini adalah campuran antara tipe tunnel dan tipe piggy back.
Karena itu tipe green house ini memiliki kelebihan dari tipe tunnel dan tipe piggy back, yaitu strukturnya kuat tetapi tetap memiliki ventilasi yang maksimal.
Harga Konstruksi Greenhouse Baja Ringan
Lantas, berapa dana yang diperlukan untuk pembangunan greenhouse baja ringan? Di bawah ini terdapat contoh kasus yang digunakan sebagai perumpamaan biaya yang diperlukan. Terdapat lahan dengan luas sekitar 12 x 8 meter yang rencananya akan didirikan bangunan greenhouse. Maka, material yang diperlukan kurang lebih adalah berikut :
- Reng baja ringan (per batang 6 meter) = 60 batang
- Kanal C baja ringan = 74 batang
- Baut Baja = 2133 buah
- Plastik UV untuk dinding dan atap 4 x 55 meter (Penggunaan bahan paling murah)
- Screen net ukuran 3 x 47 meter
- Batako = 400 buah
- Pasir = 4 bak
Setelah diketahui bahan-bahan apa saja yang diperlukan, maka didapatkan perkiraan biaya pembuatan greenhouse baja ringan adalah sebagai berikut.
- Harga reng baja ringan 60 batang = 60 x Rp39 ribu = Rp2.340.000,00
- Harga kanal C baja ringan 74 batang = 74 x Rp85ribu = RpRp6.290.000,00
- Harga baut baja 2133 buah = 2133 x Rp240 = Rp511.920,00 atau sekitar Rp512.000,00
- Harga plastic UV 55 meter = 55 x Rp51.500 = Rp2.832.500,00
- Harga Screen net 47 meter = 47 x Rp36 ribu = Rp1.692.000,00
- Harga batako = 400 x Rp2.200 = Rp880 ribu
- Harga pasir = Rp720 ribu
Didapatkan nilai sebesar Rp15.266.500 untuk membangun greenhouse dengan konstruksi baja ringan. Dana tersebut belum termasuk sewa lahan (jika lahan bukan milik sendiri), jasa tukang, dan kebutuhan tambahan lainnya. Nilai tersebut memang cukup tinggi, namun investasi yang diberikan juga setimpal.
Itulah informasi seputar konstruksi greenhouse baja ringan yang semoga bisa membantu Anda dalam mengambil keputusan secara bijak, atau sekedar menambah wawasan. Jika Anda membutuhkan jasa konstruksi baja ringan Jogja, silakan hubungi kami untuk kerja sama. Terima kasih.[]