Setiap pekerjaan tentu memiliki resiko terjadinya sebuah kecelakaan. Entah dari kelalaian manusia atau karena murni kecelakaan yang tidak diduga. Maka dalam suatu pekerjaan seseorang dituntut untuk ahli, atau setidaknya telah mengantongi ilmu dan dasa-dasar keterampilan dari sebuah bidang kerja.
Hal itu juga yang seringkali terjadi di dalam dunia pengelasan. Pekerjaan yang satu ini tergolong memiliki resiko kecelakaan yang tinggi. Sehingga tidak heran jika sering terdengar kabar adanya kecelakaan para pekerja las yang bahkan hingga menimbulkan cidera.
Amat penting bagi seorang welder (tukang las) untuk memahami tips mengatasi luka bakar karena las, serta potensi bahaya yang mengintai. Dengan pengetahuan berkaitan resiko tersebut, potensi terjadinya kecelakaan kerja akan semakin kecil.
Tetapi jangan sampai bahaya itu menimbulkan rasa takut, karena setiap kecelakaan tidak akan terjadi setiap hari. Kecelakaan adalah salah satu bentuk ujian yang harus dilewati oleh semua orang dengan bidang kerjanya masing-masing.
Kecelakaan Yang Sering Terjadi
Sebagai bahan antisipasi terkait kecelakaan kerja dalam pengelasan, khususnya para pekerja di bengkel las Jogja, berikut beberapa potensi kecelakaan yang sering terjadi dan sebaiknya anda tahu :
1. Kecelakaan Fisik
Fisik manusia berupa tubuh dengan anggotanya adalah bagian yang paling sering mengalami kecelakaan. Terlebih bagian tangan sebagai kontrol alat pengelasan. Selain percikan api dari objek las, biasanya tangan terkena goresan karena ingin menjangkau objek yang sulit.
Terlebih jika tidak memakai alat pelindung diri, otomatis kecelakaan jenis ini pasti terjadi. Sebaiknya para tukang las memakai kostum las, sebagai cara aman dalam bekerja. Untuk melindungi fisik saat bekerja, mengurangi potensi kecelakaan walau itu kecil seperti percikan api.
Selain tangan sebagai bagian yang sering celaka ada juga bagian mata. Salah satu hal yang tidak bisa terhindarkan dari bagian mata adalah terpaparnya sinar las yang begitu terang. Sebaiknya para tukang las berhati-hati agar tidak terjadi kebutaan pada mata. Mata yang intens melihat cahaya yang begitu terang beresiko mengalami kebutaan.
2. Paparan Asap Dan Gas
Dalam proses pengelasan selain percikan api yang bisa dipastikan terjadi adalah keluarnya asap dan gas. Tentu asap yang dikeluarkan bukan asap biasa sebagaimana pada proses pembakaran sate. Asap pada pembakaran sate selain tidak menimbulkan efek bahaya tentunya juga berbau sedap.
Asap yang dikeluarkan saat proses pengelasan syarat dengan muatan bahan kimia. Tentu seandainya asap tersebut terhirup dan masuk ke dalam tubuh secara terus menerus akan menimbulkan penyakit yang serius. Sebaiknya para tukang las memperhatikan masalah ini.
Selain asap juga ada gas yang biasanya terlepas ketika proses pengelasan. Tentunya hal tersebut akan semakin memperburuk keadaan. Walaupun tidak dirasakan seketika imbasnya, namun asap dan gas begitu berbahaya. Respirator dengan spesifikasi standar tertentu sebaiknya digunakan untuk menanggulangi masalah ini.
Selain itu adalah ventilasi lokasi pengelasan. Supaya asap dan gas segera hilang dan tidak menimbulkan dampak yang tidak diinginkan, tempat las sebaiknya diberi jalan keluar masuk udara. Hal ini akan meminimalisir asap dan gas yang akan terhirup oleh hidung.
3. Sengatan Listrik
Ketika melakukan pekerjaan biasanya kita akan mengeluarkan keringat sebagai bentuk efek pembakaran dalam tubuh. Seringkali keringat yang keluar begitu banyak sampai mengalir pada anggota badan. Hal itu amat sangat berbahaya khususnya bagi para tukang las, terutama las listrik.
Tubuh yang basah amat beresiko teraliri arus listrik. Para tukang las harus serius memperhatikan hal ini. Resiko yang mengintai selain kecelakaan berat adalah kematian yang bisa terjadi. Listrik selain bermanfaat bagi manusia kadang kala juga bisa menimbulkan mudharat.
Selain dari keringat adalah daya kejut yang keluar mendadak saat proses pengelasan. Terlebih jika yang menjadi objek las adalah jenis bahan bangunan dari logam yang cepat menghantarkan arus litrik. Selain berusaha agar air keringat tidak terkena arus litrik, tukang las harus waspada dengan keadaan sekitarnya.
4. Kebakaran
Bagian ini adalah berkaitan dengan lokasi kerja. Biasanya ada banyak bahan yang mudah terbakar jika lokasi kerja merupakan tempat khusus pengelasan seperti produsen ranjang yang memahami keunggulan ranjang besi minimalis. Perlu penataan bahan bakar tersebut untuk meminimalkan terjadinya kebakaran.
Proses las yang mengeluarkan percikan api yang cukup panas memang sebaiknya memiliki runag yang luas. Agar percikan yang ditimbulkan tidak sampai mengenai bahan bakar tersebut. Bahan bakar amat peka terhadap percikan api dan radiasi panas.
Jika seandainya kebakaran benar-benar terjadi tidak hanya jiwa yang berpotensi mengalami kecelakaan. Namun juga barang-barang dan aset yang berada di lokasi pengelasan. Jika ingin semuanya aman maka sebaiknya bahan bakar atau yang mudah terbakar dibuatkan tempat khusus yang benar-benar aman.
Itulah beberapa potensi kecelakaan yang sering terjadi ketika proses pengelasan. Namun tentunya ada banyak potensi lain yang bisa saja terjadi. Sebaiknya anda mengikuti pelatihan atau seminar pengelasan jika ingin bekerja dalam bidang ini. Selain mendapatkan ilmu tentunya anda akan mendapatkan paket seminar kit sebagai pelengkap dalam seminar.
Jika ilmu sudah dimiliki dan keterampilan sudah diasah yang juga diimbangi dengan pengetahuan penanggulangan kecelakaan, keselamatan anda dalam bekerja akan lebih terjamin. Ilmu dan keterampilan merupakan bagian persiapan sebelum terjun ke medan peperangan.
Semakin matang dan terencana persiapan tersebut maka kemenangan dalam peperangan akan di dapatkan. Keselamatan kerja didapatkan serta hasil dari pekerjaan juga akan dicapai. Selamat menekuni dunia pengelasan anda, semoga selalu selamat dan sukses!!
