Kampanye anti merokok atau larangan merokok kini semakin dicanangkan oleh berbagai pihak. Hal ini bisa didapati melalui adanya peringatan “dilarang merokok” di banyak area termasuk fasilitas umum seperti taman atau tempat wisata. Untuk mendukung kampanye tersebut diperlukan pengadaan smoking shelter atau area merokok di tempat umum bagi para perokok.
Pengadaan area khusus bagi perokok di tempat umum tentunya menjadi salah satu upaya untuk melindungi perokok pasif dari dampak negatif asap rokok. Meski demikian, himbauan dilarang merokok yang banyak digembar-gemborkan tidak diikuti dengan pengadaan smoking shelter yang baik sehingga masih didapati banyak perokok yang merokok di sembarang tempat.
Desain Smoking Shelter yang Efektif dan Nyaman
Di Indonesia pengadaan smoking shelter atau tempat khusus merokok diatur dalam undang-undang. Peraturan ini tidak hanya ditujukan untuk tempat atau fasilitas umum saja melainkan untuk perusahaan seperti industri kreatif juga harus menyediakan area merokok.
Lalu bagaimana desain dan pertimbangan apa saja yang harus diperhatikan dalam pengadaan smoking shelter agar efektif dan nyaman?
1. Desain Smoking Shelter Berupa Area Terbuka
Smoking shelter tidak hanya sebatas ruangan khusus yang sempit, namun bisa berupa area terbuka. Desain area khusus untuk merokok ini bisa berupa area terbuka dengan catatan tempat tersebut merupakan ruang terbuka yang jarang dilalui orang. Dengan desain ini asap rokok bisa menghilang dan tidak akan dihirup orang lain.
2. Smoking Shelter Harus Strategis
Area khusus untuk perokok harus mudah dijangkau dan diakses. bisa dibuat di tempat yang strategis sehingga para perokok tidak harus menempuh jarak yang jauh dari tempatnya beraktivitas.
Selain harus di tempat yang strategis, desain pembuatan area khusus merokok juga bisa dengan menggunakan bahan yang kokoh. Apalagi jika area khusus merokok ada di luar ruangan maka gunakan bahan yang tahan lama seperti greenhouse baja ringan.
3. Smoking Shelter Memiliki Area yang Luas
Apabila pengadaan area khusus merokok berupa ruangan maka harus memiliki luas yang cukup. Desain area merokok yang baik setidaknya memerlukan luas sekitar 1 meter persegi per orang. Pertimbangan ini dilakukan agar setidaknya asap rokok cepat hilang.
4. Perhatikan Sirkulasi Udara di Smoking Shelter
Selain luas area merokok harus diperhatikan sirkulasi di dalam ruangan tersebut juga harus baik. Sediakan ventilasi yang cukup untuk keluar masuk udara ke ruangan khusus tersebut. Jika tidak memungkinkan pembuatan ventilasi, Anda bisa diganti exhaust. Exhaust ini berfungsi untuk mengeluarkan asal yang ada di dalam area khusus merokok.
5. Beri Tulisan “Smoking Shelter” atau Area Khusus Merokok
Sama halnya dengan himbauan ruangan atau tempat umum dengan tulisan “dilarang merokok” smoking shelter juga sebaiknya diberi tulisan “smoking shelter” atau area khusus untuk merokok. Tulisan tersebut harus dipasang di tempat yang strategis agar bisa terlihat jelas oleh publik. Jika area merokok tidak terlalu besar maka bisa dengan memberi tanda rokok saja.
6. Tersedia Asbak Untuk Tempat Abu dan Puntung Rokok
Untuk menjaga kebersihan area merokok adalah pengadaan asbak atau tempat untuk membuang abu dan puntung rokok. Pengadaan asbak di area merokok ini harus diperhatikan agar area merokok bisa terawat dan terjaga kebersihannya.
Himbauan dan Peringatan di Smoking Shelter
Desain dari smoking shelter atau area khusus merokok harus yang efektif dan nyaman, baik untuk perokok aktif itu sendiri maupun bagi perokok pasif. Area khusus merokok juga harus memberikan himbauan kepada para pengguna area khusus merokok tersebut, antara lain sebagai berikut;
1. Menjaga dan Merawat Area Smoking Shelter
Pengadaan area khusus merokok di area umum bukan semata memberi fasilitas yang dikhususkan untuk memanjakan para perokok. Oleh karena itu beri himbauan kepada para perokok agar menjaga dan merawat area khusus merokok tersebut.
Selain itu, beri himbauan juga untuk menggunakan area khusus merokok dengan baik. Para perokok diharapkan bisa menjaga kebersihan area merokok yang mereka gunakan. Pastikan untuk membuang puntung rokok di tempat yang sudah disediakan.
2. Hargai Orang Lain yang Tidak Merokok
Keberadaan area khusus merokok di tempat wisata tentu menjadi sebuah keharusan, mengingat orang yang ada di tempat umum tersebut tidak semuanya adalah perokok. Jadi selama berkunjung ke tempat umum penting sekali bagi perokok untuk menghargai dan menghormati orang lain yang tidak merokok.
Jadi pastikan perokok hanya merokok di tempat yang sudah disediakan. Jangan sampai merokok di sembarang tempat karena asap rokok bisa membahayakan orang lain. Dengan begitu, akan tercipta suasana dan lingkungan yang sehat dan tidak tercemar asap rokok.
3. Beri Edukasi Tentang Bahaya Merokok
Mungkin hampir semua orang tahu akan bahaya dari asap rokok. Bahkan orang yang merokok pun tahu akan bahaya tersebut, namun seringkali hal-hal seperti itu dianggap sepele. Maka dari itu beri himbauan tentang bahaya merokok.
Hal ini bisa menjadi salah satu upaya kampanye yang dibuat sebagai pengingat bagi para perokok tentang bahaya asap rokok. Beri tulisan pada area tersebut misalnya berupa papan atau stiker bertuliskan peringatan seperti “merokok bisa menyebabkan masalah kesehatan serius diantaranya serangan jantung, kanker dan penyakit berbahaya lainnya”.
Selain itu juga bisa diberi tulisan himbauan agar senantiasa menjaga kebersihan area khusus merokok dan menjaga kesehatan termasuk kesehatan gigi. Perokok dianjurkan untuk cek gigi secara rutin ke dokter gigi agar terhindar dari penyakit yang mungkin timbul di area mulut dan gigi akibat rokok.
Nah itulah tadi beberapa desain smoking shelter yang efektif dan nyaman. Dengan menerapkan desain dan beberapa pertimbangan di atas, tentu akan memberikan banyak manfaat dan menciptakan lingkungan yang sehat di tempat-tempat umum atau di tempat lainnya.
Untuk mengetahui informasi menarik lainnya, kunjungi artikel lainnya disini!