Cooker hood kerap dianggap sebagai piranti yang menjadi pelengkap dapur saja. Padahal, fungsinya lebih krusial dari itu, mulai dari menyedot uap panas, asap, bau masakan, hingga minyak. Sehingga, dapur bisa tetap sehat dan nyaman. Namun sayangnya banyak orang yang kurang aware terhadap perawatan cooker hood.
Sehingga, alat ini cepat rusak dan fungsionalitasnya mulai terganggu. Jika sudah mulai berisik, daya hisapnya melemah, bahkan mati total, Anda baru akan menyadari betapa pentingnya perawatan cooker hood.
Nah, melalui artikel ini, Anda bisa mengikuti bagaimana cara agar cooker hood bisa bekerja dengan baik selama bertahun-tahun tanpa mengalami kerusakan yang berarti. Yuk, simak penjelasan selengkapnya!
Perawatan Cooker Hood Supaya Bekerja Optimal

Berikut beberapa tips dapur higienis dengan cara merawat cooker hood yang mudah untuk Anda ikuti:
1. Membersihkan Filter Secara Berkala
Salah satu cara yang paling penting dalam menjaga keawetan cooker hood adalah dengan membersihkan filternya secara berkala. Sebab, filter merupakan komponen yang sangat cepat kotor. Di area inilah minyak, lemak, serta partikel asap menumpuk dengan hebat.
Jika Anda membiarkan filter kotor, maka bisa membuat motor bekerja lebih berat. Selain itu, daya hisapnya juga akan menurun.
Maka dari itu, Anda sebaiknya membersihkan filter setiap 2 sampai 4 minggu. Nah, cara membersihkannya juga cukup mudah. Anda tinggal melepaskan filter dari cooker hood. Kemudian, rendam pada air panas yang dicampur menggunakan sabun cuci piring dan baking soda.
Setelah didiamkan 30 menit, gosok menggunakan spons atau sikat halus. Jika sudah, bilas hingga bersih dan keringkan sebelum dipasang lagi.
2. Mengelap Permukaan Cooker Hood Sehabis Masak
Biasanya, minyak yang menguap ketika memasak akan menempel pada filter dan bodi cooker hood. Terlebih di area sekitar tombol dan bagian bawah alat. Maka dari itu sangat penting bagi Anda mengelap permukaan cooker hood sesudah Anda masak.
Alat yang dapat Anda pakai adalah kain lembut atau microfiber. Bisa juga dibantu dengan cairan pembersih khusus dapur atau bisa juga dengan mencampur sabun dan air hangat. Namun, jangan sekali kali pakai cairan pembersih yang abrasif atau spons kasar.
3. Membersihkan Area Dalam
Meskipun tidak terlihat, tetapi bagian dalam kitchen hood stainless justru paling banyak jadi tempat minyak bertumpuk. Untuk itu, Anda perlu membersihkannya minimal 6 bulan sekali.
Cara membersihkan bagian dalam cooker hood adalah dengan mematikan aliran listrik terlebih dahulu. Kemudian, lepas filter dan lap bagian dalam menggunakan kain lembap. Pastikan Anda tidak menyemprotkan air ke dalam mesin secara langsung.
4. Cek Saluran Pembuangan Udara Secara Rutin

Bagi cooker hood dengan tipe ducting yang membuang udara ke luar, maka jangan sampai luput untuk mengecek saluran udaranya. Sebab, di sini adalah area yang kerap terdapat sisa debu dan lemak yang mengendap.
Maka dari itu, periksa area ini dalam jangka waktu 3 sampai 6 bulan sekali. Cek apakah terdapat penumpukan minyak, saluran tersumbat, dan kerusakan lain. Jika aliran udara terganggu, maka motor akan bekerja dengan lebih keras dalam menarik asap. Apabila hal ini terjadi, maka motor akan cepat aus.
5. Jangan Menunggu Bau Menetap
Apabila cooker hood sudah mengeluarkan bau minyak alam atau bau apek, maka ini artinya penumpukan lemak sudah terlampau tebal. Jika ini terjadi, maka Anda butuh usaha yang lebih besar untuk membersihkannya. Selain itu, risiko kerusakan juga akan meningkat.
Maka dari itu, jangan tunggu sampai lemak terkumpul dan menjadi lapisan keras dan lengket. Sebaiknya Anda bersihkan secara berkala agar tidak terjadi penumpukan lemak. Pastikan Anda membuat jadwal tetap untuk bersih-bersih misalnya setiap hari Minggu. Buat bersih-bersih jadi rutinitas dapur agar pekerjaan jadi semakin mudah.
6. Jangan Mengabaikan Bunyi Aneh dan Getaran
Cooker hood yang masih bekerja dengan optimal memiliki suara yang stabil. Maka dari itu, Anda tidak boleh mengabaikan apabila terjadi kondisi getaran yang tidak wajar, dengungan berlebihan, serta adanya bunyi gesekan.
Pastinya, ini menjadi tanda terjadi masalah karena beberapa hal. Misalnya baut kendor, filter terlampau kotor, hingga penumpukan lemak pada kipas. Apabila Anda tetap memaksakan cooker hood bekerja pada kondisi tersebut, maka kerusakan akan menjadi semakin parah.
7. Menggunakan Cooker Hood Secara Benar

Perawatan juga memiliki korelasi dengan cara pakai yang benar. Maka dari itu, Anda harus mengikuti cara pakai yang sesuai dengan manual supaya cooker hood jadi lebih awet. Misalnya dengan menyalakan cooker hood sebelum kegiatan masak dimulai.
Kemudian, biarkan tetap menyala setelah memasak selama 5 sampai 10 menit. Penggunaan cooker hood juga tidak boleh selalu dalam keadaan maksimal. Pastikan untuk menggunakan level kecepatan sesuai dengan kebutuhan.
Jangan lakukan kebiasaan salah seperti mematikan cooker hood seketika setelah kompor dimatikan. Atau menyalakan cooker hood ketika asap sudah penuh. Kerusakan juga mudah terjadi jika Anda selalu memakai kecepatan tinggi meskipun sedang masak ringan.
Cooker hood merupakan piranti yang sangat krusial di dalam dapur. Maka dari itu, merawatnya adalah hal yang wajib dilakukan oleh pemilik. Jadi, keawetan cooker hood tidak hanya berdasarkan kualitas dan harganya, melainkan juga dari perawatan yang maksimal dan dilakukan berkala.
Selain itu, keawetan juga dipengaruhi oleh kualitas pemasangannya. Jika pemasangan dilakukan oleh tenaga profesional, maka cooker hood akan awet hingga bertahun-tahun. Untuk itu percayakan pemasangan cooker hood yang optimal pada layanan Las Jogja. Yuk, cek segera layanan prima dari Las Jogja melalui webchat di laman ini!
